JAKARTA--Kini, makin marak film-film horor dan seks. Bahkan, ada produser yang sengaja mendatangkan artis porno dari mancanegara, seperti Terra Patrick, Miyabi, dan Rin Sakuragi.
Maraknya film horor dan seks, ditambah penggunaan aktris porno dari mancanegara sebagai penambah daya tarik, dikhawatirkan bisa merusak
Maraknya film horor dan seks, ditambah penggunaan aktris porno dari mancanegara sebagai penambah daya tarik, dikhawatirkan bisa merusak
perfilman nasional. Apalagi, film-film horor berbumbu seks itu biasanya digarap tanpa memperhatikan kualitas. "Ini hanyalah ulah para pedagang. Mereka itu tidak mempunyai rasa hormat bagaimana membuat film yang berkualitas. Mereka membuat film dengan melecehkan kecerdasan, sehingga merusak film kita yang sedang tumbuh," kata produser film Mira Lesmana.
Sutradara kondang, Garin Nugroho menegaskan, jika kondisi seperti ini (maraknya film horor dan seks) dibiarkan, akan membuat perulangan sejarah yang pada akhirnya dapat membuat film Indonesia mati suri.
Hal senada diungkapkan anggota LSF, Akhlis Suryapati. Menurutnya, keterlibatan aktris porno dalam sejumlah pembuatan film Indonesia sudah masuk tahap mengkhawatirkan. "Jika kondisi ini tetap dibiarkan, akan bisa mengembalikan industri film nasional pada proses mati suri seperti era 1990an," ujar Akhlis.
Pemerhati film Yan Widjaja mengatakan kalau kualitas film Indonesia kembali kepada tema seputar horor, dan mengumbar syahwat belaka, maka hanya masalah waktu nasib film Indonesia akan terjun bebas sebagaimana tahun 80-an. Ketika itu, film-film yang mengumbar sekwilda (sekitar wilayah dada) dan bupati (buka paha tinggi-tinggi) mewarnai bahkan mendominasi bioskop-bioskop kita.
Akhirnya, film-film yang mengumbar nafsu rendah itu menghancurkan industri perfilman nasional.
Sumber; vivanews forum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar